Jadi, apa yang kira-kira istri lakukan ketika suami memberi 15 ribu rupiah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari?
Ada yang menjawab akan memasak air rebus sampai suami kembung.
Adapula yang menjawab bahwa ia, sang istri, akan menyuruh sang suami masak
sendiri. Tidak sedikit juga yang menjawab bahwa ia, sang istri, akan memasakkan
aneka menu favorit suami seperti sup sebagai sayur, tahu tempe sebagai lauk,
serta sambal sebagai pelengkap dan penikmat makanan. Atau ada juga yang mencoba
netral dengan menjawab “tergantung”. Maksudnya jika suami memberi uang belanja
sebesar 15 ribu rupiah karena sedang kesulitan rezeki, maka ia sebagai istri
akan mencoba untuk mencukupkan dan menyediakan menu terbaiknya. Namun, jika
suami memberi uang belanja sebesar 15 ribu karena sifatnya yang pelit, maka ia
akan menyuruh sang suami untuk makan a la kadarnya atau justru memasak menunya
sendiri.
Sebenarnya, dari segi bahasa, akun instagram @jendelaislam tidak
merinci betul apakah 15 ribu yang diberikan suami berlaku untuk satu hari, 2
hari, satu minggu, ataukah satu bulan? Jadi, wajar jika jawaban yang tertulis
di kolom komentar pun bervariasi.
Dalam berumah tangga, masalah ekonomi bisa menjadi masalah
terbesar dalam hubungan suami-istri apabila tidak ditangani secara baik dan
bijak. Bagi istri yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, pendapatan
dan pemberian dari suami sangatlah penting. Istri juga harus bisa menerima dan
mengelola berapapun uang yang diberikan oleh suami. Hal ini dikarenakan sang
istri tidak memiliki sumber penghasilan lain selain dari suami tercinta.
Sedangkan, bagi istri yang bekerja, banyak atau sedikitnya pemberian suami
(mungkin) tidak akan terlalu menjadi masalah karena istri telah memiliki
penghasilannya sendiri dari apa yang dikerjakannya.
Kembali ke permasalahan ‘uang belanja 15 ribu’ tadi. Bagi
seorang istri, baik yang bekarja di luar atau di rumah, uang 15 ribu bisa
menjadi sedikit atau menjadi banyak. Anggaplah 15 ribu tadi digunakan untuk
dibelanjakan dalam waktu satu hari. Apa yang akan didapat para istri?
Jawabannya tentu bervariasi. Kok bisa? Ya karena semua tergantung pada kondisi
rumah tangga masing-masing.
Ada yang menganggap uang 15 ribu untuk satu hari adalah jumlah
yang tidak banyak untuk memebuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mengapa? Mungkin
karena mereka tinggal dan hidup di wilayah dimana harga kebutuhan pokoknya
tinggi. Jika hanya diberi 15 ribu sehari jelas akan menyulitkan sang istri
untuk berbelanja dan mengelolanya. Atau mungkin juga 15 ribu sehari ini
terkesan sedikit bagi para istri yang terbiasa menyediakan menu lengkap bergizi
tinggi yang bahan-bahannya saja hanya tersedia di supermarket-supermarket
ternama. Jelas, uang 15 ribu sehari mana cukup. Untuk parkir saja minimal sudah
3 ribu sendiri. Daging? Sayuran organik? Beras dengan kualitas terbaik?
Sepertinya semua akan didapat jika sang istri hanya membeli sejumput dari
masing-masing item.
Namun, tidak sedikit juga para istri yang bisa mengelola uang 15
ribu sehari dengan sangat baik. Misal, tidak perlu sayur organik di
supermarket, cukup belilah sayuran di warung, pasar tradisional, atau tukang
sayur keliling dengan harga tiga sampai lima ribu rupiah. Lalu beli tahu atau
tempe secukupnya dengan kisaran harga yang tidak jauh berbeda. Yang penting
semuanya sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Sebenarnya, yang ingin saya bahas disini bukanlah tentang cara
mengelola uang 15 ribu agar cukup dibelanjakan untuk satu hari. Bukan. Yang
ingin saya share disini adalah tentang bagaimana cara kita
melihat uang 15 ribu tersebut dari beberapa sudut pandang. Kembali, yang
membuat 15 ribu berbeda itu bisa jadi karena faktor gaya hidup atau lingkungan
hidup yang juga berbeda. Jadi, jangan membandingkan orang atau pasangan lain
dengan diri atau pasangan kita karena masing-masing dari kita berbeda.
Jangan
meremehkan suami yang hanya memberikan 15 ribu sehari. Mungkin itu memang sudah
rezeki maksimalnya dalam mencari nafkah. Mungkin juga ia sudah memiliki kebun
luas yang sudah ditanami aneka sayuran, bumbu dapur, bahkan buah-buahan yang
sudah siap panen sehingga sebenarnya sudah sangat berlebihanlah rezeki 15 ribu
itu untuk keluarganya.
Jangan
men-judge kurangnya uang 15 ribu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari
hanya karena istri yang tidak bersyukur atau tidak bisa mengelola uangnya
dengan baik. Belum tentu loh! Mungkin memang kebetulan stok bahan baku habis di
saat yang bersamaan, seperti beras, gas, sayur, lauk pauk, dan bumbu-bumbu
dapur. Tentu akan menjadi hal sulit bagi istri untuk mengelola uang 15 ribu
dalam situasi kepepat seperti ini.
Jadi, walaupun memang agama mengajarkan bahwa cukup dan
kurangnya rezeki tergantung pada tingkat bersyukurnya seseorang, perlu diingat
lagi bahwa kebutuhan masing-masing rumah tangga pun berbeda-beda dan
mempengaruhi semuanya. Kita tidak bisa menyamakan tingkat kecukupan kita dengan
tingkat kecukupan orang lain. Begitu pula sebaliknya. Kita tidak bisa menyamakan
tingkat ketidakcukupan kita dengan tingkat ketidakcukupan orang lain.
Sekian. Tulisan ini hanya memuat pandangan pribadi penulis.
Bukan hal yang mutlak antara benar atau salah. Semua masih dapat didiskusikan
dengan dewasa dan bijak. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membacanya.
Salam,
aninditaninda
Masak sayur asem.
ReplyDelete15.000 buat beli bahan sayur asem 5.000, cabe merah kriting campur rawit merah 5.000 buat dibikin sambel. Bawang merah bawang putih campur beli 3.000 sama beli racik sayur asem 2.000. Harusnya butuh lengkuas tapi kurang duitnya jadi gausah pake wkwkwwk